MENYIMPAN
BATUBARA
Oleh
: Suyartono
Dalam
penyimpanan, batubara menurun mutunya karena oksidasi suhu rendah, terutama
akibat pelapukan dan penanganan (handling). Apabila kecepatan oksidasi tinggi
dan penyimpanan buruk, dapatlah terjadi pembakaran dengan sendirinya.
Faktor
yang mempengaruhi turunnya mutu batubara sebagai akibat oksidasi di antaranya
ialah : tingkat mutunya, luas permukaannya dan harga kritik.
Kecepatan
oksidasi batubara berbanding terbalik dengan tingkat mutunya. Yang berkandungan
zat terbang, jadi bermutu rendah berkecepatan oksidasi tinggi; sebaliknya yang
berkandungan zat terbang rendah, jadi bermutu tinggi berkecepatan oksidasi
rendah. Sampai sekarang memang belum didapatkan hubungan kuantitatif yang pasti
antara tingkat mutu batubara dengan kecepatan oksidasi. Hal ini disebabkan oleh
berbagai pengukuran dan penafsiran data.
Batubara
berbitumen dalam keadaan baku
sudah pernah diteliti hubungannya antara keteroksidasiannya (dinyatakan dengan
“k”, konstanta kecepatan reaksi) dengan persentasi karbonnya. Banyaknya karbon
ditentukan dengan analisa umur.
Tabel
Hubungan antara keteroksidasian batubara dengan persentasi karbon
Keteroksidasian (k x 103)
|
Karbon (%)
|
80
33
18
13
7
|
80
82
84
86
88
|
(Sumber
: Berita PPTM No. 9 Th. 3, Desember 1979)
Hubungan
antara keteroksidasian dan persentasi karbon pada batubara dengan tingkat mutu
yang rendahdapat diperoleh dengan cara eksttrapolasi.
Kecepatan
oksidasi bertambah dengan bertambahnya luas permukaan, atau dengan kata lain,
dengan berkurangnya batubara batangan (lumps) atau ukuran partikel. Orang juga belum menemukan
hubungan yang pasti antara luas permukaan dengan kecepatan oksidasi. Ynag
pernah diselidiki ialah hubungan antara menurunnya nilai kalor dan lamanya
waktu pwnyimpanan. Menuurut Fuel Research Board untuk batubara dari Forest of
Dean (Inggris) batubara berukuran anatara 5 - 7½ cm yang disimpan setahun,
penurunan nilai kalornya mencapai 0,11% dan
angka itu naik lebih kecil lagi. Jadi yang luasnya makin besar angka penurunan
itu juga membesar. Menurut penulis, partrikel batubara bergaris tengah 0,006 cm
yang disimpan setahun menurun nilai
kalornya sebesar 1,8% dan 3,0% dalam dua tahun.
Oksidasi
menimbulkan panas. Panas itu dapat berkurang karena adanya peranginan. Akibat
panas yang timbul dengan pengurangan oleh perangin suhu masa, batubara pun
naik. Apabila kenaikkan suhu tidak melebihi harga kritik, pembakaran dengan
sendirinya tidak terjadi. Jika harga itu terlampaui, batubara terbakar dengan
sendirinya. Harga kritik itu bervariasi dari sekitar 50o C untuk
lignit, sampai sekitar 80o C untuk batubara bitumen.
Perubahan
sifat fisika dan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar